Mengenal Lebih Dalam Tentang Lamongan


Lamongan nama yang indah seindah dengan panorama alam yang dimiliki. Kota yang mempunyai kepadatan penduduk 1.173.275 jiwa pada tahun 1995 dan luas daerah 1796.83 Km2, terbentang hamparan laut dan hutan, dengan moyoritas penduduk agama Islam terbesar di Indonesia dan di Dunia. Mempunyai Visi dan Misi yang sangat kuat untuk memajukan ekonomi rakyatnya.
Kota yang memiliki 27 Kecamatan, 10 kelurahan, 465 desa, 1441 dusun ini, dilintasi jalur utama Pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, kabupaten Lamongan sendiri juga memiliki kota yang merupakan persimpangan antara jalur Surabaya-Semarang dengan Jombang-Tuban. Lamonagn juga dilintasi jalur kereta api lintas utara pulau jawa.
Di Lamongan sektor perekonomian yang paling dominan adalah pertanian dan perdagangan.
Kota yang akrab dipanggil dengan kota tahu campur ini dikenal memiliki makanan khas yang cukup populer dan dapat dijumpai diberbagai daerah di Jawa Timur, misalnya : Soto Lamongan, Nasi Boranan, Tahu Tek, dan Tahu Campur. Wingko Babad adalah makanan ringan dari daerah Babad, salain itu ada Jumbreg makana khas dari daerah Paciran, Paciran juga merupakan daerah penghasil buah Siwalan yang biasa disebut dengan Ental dalam bahasa Jawa.
Lamongan memiliki sejumlah obyek wisata, didaerah peisisir pantai terdapat obyek wisata yang menarik diantaranya adalah WBL ( Wisata Bahari Lamongan ), Tanjung Kodok Beach Resort, Monumen Van der Wijck, Maharani Zoo & Goa ( Mazola ), Sunan Drajad dan Sunan Sendang Duwur. Sedangkan didaerah tengah kota terdapat Alun-alun semegah istana maha raja dari Afrika Selatan, terdapat juga suasana Waduk yang indah nan damai yakni terletak didaerah sugio yang biasa dipanggil WG ( Waduk Gondang ).

Selain tersebut diatas lamongan Juaga mematenkan produk unggulan di antaranya tenun ikat parengan, tas enceng gondok, beras, konveksi, krupuk kedelai, wingko Babat, tas tempurung kelapa, tikar lipat, dan sepatu border.